Saturday, December 21, 2013

Airport drama

Libur telah tiba! Libur t'lah tiba a aaa..

Jum'at (20/13) pagi akhirnya confirmed kami jadi liburan ke Aussie. Yaaayyy!! Sydney-Melbourne dalam waktu 8 hari, dibikin ketat seketat ikat pinggang :-P

Entah sejak kapan tepatnya, tetapi sepertinya hampir di setiap kami traveling ada saja drama baik di atau dalam perjalanan, khususnya yang terjadi di bandara.

Jadi begini ceritanya.
Saya dan suami sudah sepakat kita langsung ketemuan di Bandara Soekarno Hatta International Airport (SHIA) T2, D1 pesawat Tiger Airways pukul 20.05. Saya berangkat dari kantor karena memang belum cuti dan suami dan Mika berangkat dari rumah.

16.30 teman-teman kantor sudah teriak-teriak ngingetin saya untuk segera berangkat ke bandara. Hari Jum'at, mendung disertai gerimis malu-malu, macetnya Jakarta pasti amit-amit!
Untungnya berangkat sendiri karena kalau pun susah dapat taxi bisa ngojek sampai Slipi terus lanjut pakai taksi (solusi alternatif dari Diana). Eh betul saja! Sampai di lobbi, beberapa taksi yang nurunin penumpang ga mau lagi ambil penumpang dengan berbagai alasan (dah kaya anak kecil bohongnya)! Nyebelin! :-( Mulai panic attack! Ngojek juga deh nih.. Tapi sebelum terjadi negosiasi dengan abang ojek, akhirnya saya dapat taksi. Maaf ya bang ojek, belom rejeki hehe..

16.40 saya baru duduk manis di taksi langsung dapat telpon masuk, dari suami! Whaaat!! Mereka baru mau jalan! Kiraiin sudah dari tadi (>.<)! Yah, semoga saja jalur Tj. Priok-Ancol-bandara lebih bersahabat dibanding dari Sudirman.. Please, please God!

18.15 saya tiba di bandara SHIA, T2, gate D1. Saya langsung telpon suami untuk update tempat janjian sekalian ngecek mereka sudah sampai mana. OMG!! Mereka masih kejebak macet di Ancol!! Aargghhh.... Mulai kesel! Kenapa sih mereka ga berangkat lebih awal padahalkan waktu mereka lebih bebas!

18.45 bermodal email itinerary saya berusaha mencoba check-in, tapi paspor cuma pegang diri sendiri. Paspor suami dan Mika ada di suami. Yah, namanya usaha minimal kalau sudah check-in ga bakal ditinggal atau ditolakkan walaupun telat! Tapi ternyata tetep ga bisa! Harus ada penumpang dan passpornya (>.<). Petugas konter check in bilang, "ditunggu sampai pukul 19.20 ya Bu!". Langsung ngeliat jam, (dalam hati) okeh masih ada waktu, mudah-mudahan keburu! Agak tenang (sedikit)..

19.05 tik tok tik tok.. Udah gatel jari saya pengen nelpon, ngecek mereka sudah sampai mana.. Ternyata mereka baru di daerah Sunda Kelapa (>.<)!!! Kesel lagi, mau marah, mau nangis.. Tapi tetap berpikir positif, kalau jalanan lancar Insyaallah keburu, amiiiinn! (Tapi sepertinya ga mungkin sih, belum cari parkirnya) huaaa... Galau!

19.10 Suami telepon. Plan B, pas masuk ke bandara, suami akan langsung ke terminal keberangkatan T2, D1 sebelum cari parkir dan saya disuruh langsung ambil koper dimobil dan Mika langsung turun ikut dengan saya! Katanya minimal biar saya dan Mika berikut koper aman. Tapi masalahnya mereka mau tiba disini jam berapa? Masih bisa check-in atau engga?!? (>.<)

19.15 ......

19.20 belum ada tanda-tanda

19.30 Suami telepon lagi, mereka baru mau masuk tol yang ke arah bandara.. Oh man! Udah deh putus asa beneran :-( pasrah abissss..

19.45 Suami masuk T2. Gedebak gedebuk, saya buru-buru nurunin koper, ambil tas, paspor, brek! Tutup pintu dan suami langsung jalan lagi untuk cari parkir. Saya dan Mika lari-lari terus sampai ke konter check-in.. Bismillah.. Eh! Ternyata ada 1 keluarga (4 orang) didepan konter check-in, ternyata mereka juga baru tiba dengan alasan yang sama tentunya, macet total! Alhamdulillah masih bisa check-in.. Saya atur nafas dulu sambil nyiapin strategi dan mental nunggu pertanyaan berikutnya "satu lagi penumpangnya mana?!" Ppffttt! 

Ternyata yang bikin kita masih bisa check in adalah karena pesawatnya delay! Baru kali ini saya bersyukur banget pesawat di delay hahaha.

20.30 boarding

21.00 pesawat tutup pintu tapi masih tidak bergeming dari parkirannya (apalagi nih..?)

21.15 tetap di dalam pesawat tanpa berita

21.30 this is your Captain's speaking.. bla bla bla.. Intinya kita semua masih harus nunggu 30 menit untuk bisa take off! Oh maaan! Yah asal pesawat connecting kita nunggu saja.. Semoga ga ada drama lagi setelah ini.

22.15  take off.. Estimasi tiba di Singapur jam 01.00 lah.. Lama penerbangan Jakarta-Singapur 1 jam 20 menit dengan perbedaan waktu Singapur 1 jam lebih cepat. Pesawat selanjutnya Singapur-Sydney pukul 01.50! Kritis!

21 Desember 2013.

01.30 (waktu Singapur), kami dan beberapa penumpang lain tiba di konter transfer untuk check in ke pesawat berikutnya. Jreng, jreng.. Drama baru dimulai lagi!! Duh! Kalau dibikin serial sudah buku ke berapa nih.. Yak! Pak pilot tidak memperbolehkan kami semua yang telat naik ke pesawat itu!! (Padahal semestinya masih bisa loh, katanya). Sudah dijelaskan oleh semua penumpang pesawat kami, dari yang bicara baik-baik sampai marah-marah, kalau kesalahan dari Bandara SHIA, tetapi tetap tidak bisa! 

Total untuk tujuan ke Sydney ada 1 ibu sendirian, 1 keluarga (ayah, ibu, anak dewasa) mereka mau nengok cucu, kami (3 orang), dan 1 pasangan bule. Solusi terbaik dan tercepat dari maskapai itu, kami semua diberangkatkan dengan pesawat berikutnya tanggal 22 Des pukul 01.50 (lagi)! Pesawatnya ternyata 1 hari 1 kali penerbangan. Bleh!

Yang parah penumpang dengan tujuan Tian Men, China. Mereka baru dapat berangkat dengan maskapai yang sama tercepatnya adalah hari Senin, 23 Des! (>.<) Kebayang dong ngamuknya kaya apa..

Tiket tidak bisa di refund, kalau pun bisa harganya tidak sebanding untuk bisa beli tiket baru lagi. Tidak ada kompensasi hotel atau makan/snack. Alasan kenapa kita tidak ditunggu oleh pesawat berikutnya adalah karena tidak ada koordinasi antara Tiger Air di Jakarta dan pesawat berikutnya yang dioperasikan oleh Scoot. Tiger Air dan Scoot adalah 2 perusahaan yang berbeda. Jadi walaupun pada saat pembelian tiket melalui situs Tiger Air adalah point to point (Jakarta-Sydney via Singapore) di mana Jakarta-Singapur dioperasikan oleh Tiger Air dan Singapur-Sydney oleh Scoot, apabila terjadi hal-hal seperti ini tidak akan ada refund, tidak boleh rubah rute atau lainnya. Ingat itu! 

Setelah kami semua menunggu sampai jam 05.00 pagi di lounge transfer (nunggu boarding pass untuk pesawat berikutnya), saya dan Mika tidur ngemper dikarpet, kena razia polisi imigrasi bandara (lagi), kenalan dengan 1 keluarga asal Surabaya (pendeta, istri dan 3 anak perempuannya yang manis-manis) ples tukeran kartu nama buat bisnis batubara, akhirnya kami semua diantar ke lounge istirahat + diberi selimut (berguna banget, sungguh!) dan 1 botol air mineral.

09.00 saya kebangun sebentar, ke toilet.. Balik ke kursi, bolak balik badan cari posisi enak dan tarik selimut lagi..

11.00 Suami dan Mika cari sarapan. Saya nunggu di lounge ngetekin tempat biar ga ke ambil orang lain sekalian jagain barang-barang elektronik yang sedang di charge!

12.00 Suami sudah tidur lagi.. Mau begini terus nih sampai pukul 01.50?!? Hahaha..

Tunggu cerita kami selanjutnya di Sydney! :-)


No comments: