Monday, January 11, 2016

Molinari Caffe Puncak Pass

Dari beberapa minggu lalu, suami sudah info dan ngingetin kalau hari Sabtu (9/1) ada acara keluarga (ultah sekalian tahun baruan) di Puncak. Pikir-pikir, timang-timang, akhirnya kita mutusin untuk datang tanpa menginap; {rencananya} berangkat habis subuh, pulang malam biar ga kena macet.

Rencana tinggal rencana, apa mau dikata kita baru berangkat jam 7.30. Waze mengarahkan kita lewat Tajur, Bogor. Awalnya jalanan lancar, sempat berenti dulu ke toilet sekaligus beli kupi. Kita baru kena macet di Gadog, pas kena jalur buka tutup 1-arah yang turun dari atas. Selebihnya padat-lancar dan kita sampai di lokasi pukul 11.00, 5 menit sebelum kambing gulingnya kelar hahaha... Lapaaaarrrr!
Cousins {9Jan2016}
Sebenarnya yang mau saya review adalah Molinary Caffe, restoran yang ada di Puncak Pass. Kalau sebelumnya yang dikenal cuma restoran Rindu Alam saja, kali ini kita mau coba sesuatu yang lain.

Lokasinya sendiri ada di area Puncak Pass Resort. Kalau dari restoran Rindu Alam masih turun lagi sampai ketemu penginapan Puncak Pass. Saat kita tiba dilokasi sudah sore dan mulai gerimis. Yaaaahhh... sayang sekali! Pemandangannya kurang maksimal karena hampir ketutup kabut dan ternyata kalau Sabtu malam (weekend), makanannya untuk yang di area luar itu prasmanan (buffet).
the view
barbeque night: sosis sapi, daging, ikan dan ayam
hasil bakarannya; daging, sosis, ikan, ayam dengan mushroom sauce, ENAAAK!!
their famous Poffertjes. Yummy!!
Kesimpulannya:
  • Kalau tiba di lokasi masih siang or terang, pilih tempat makan diluar lebih enak sambil memandang pepohonan tapi kalau tiba dilokasi sudah sore/malam/gelap, better pilih di dalam selain diluar sudah tidak ada yang dilihat dan dingin pulak :P
  • Sabtu malam adalah malam prasmanan (buffet only) untuk duduk di luar tetapi kalau di dalam tetap bisa memilih a la carte;
  • Untuk rasa, barbequenya TOP! lainnya, (untuk buffet) cenderung biasa dan pilihan makanannya kurang bervariasi (imho).
Di awal kedatangan, kami sudah diinfo bahwa harga buffet anak-anak adalah setengah harga dewasa. Akan tetapi karena Mika hanya makan wortel rebus, bolak-balik ambil jus dan nyicip poffertjes bareng saya, pada saat kami meminta bon, pihak restoran tidak mengenakan harga anak tersebut. Untuk ini, saya dan suami sangat menghargai dan mengucapkan "Terima kasih Molinari Caffe" ^-^

Will definitely come back again dan would like to dine in at lunch time.

1 comment:

Unknown said...
This comment has been removed by a blog administrator.